Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography
yang berasal dari bahasa Latin kinema ‘gambar’. Sinematografi sebagai
ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik
menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga
menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban
cerita).
Pengertian Sinematografi Menurut Para Ahli
1. Sutrisno, (1993: 1)
Film merupakan rangkaian gambar yang diproyeksikan dengan kecepatan 24 bingkai perdetik sehingga gambar tampak hidup. Setiap gambar dari rangkaian tersebut dengan mudah dapat kita kenal dengan mata telanjang.2. Azhar Arsyad, (2003: 48)
Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinyu. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.Media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan.
Ia dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
3. Aep Kusnawan, (Et,al: 98-99)
Sedangkan yang dimaksud dengan film dalam penelitian ini adalah yang diproduksi secara khusus untuk dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Film jenis ini juga disebut dengan film teatrikal (threatical film).4. Sumarno, (1994: 4)
Film adalah gambar hidup dari seonggok seluloid dan dipertontonkan melalui proyektor. Dimana sekarang produksi film tidak hanya menggunakan pita seluloid (proses kimia), tetapi memanfaatkan teknologi video (proses elektronik) namun keduanya tetap sama yaitu gambar hidup.5. KBBI, (2002: 316)
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), film berarti (1) selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) / untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam bioskop) (2) lakon (cerita) gambar hidup.Ciri ciri Sinematografi
Dapat
kita simpulkan ciri-ciri dari sinematografi,ciri-ciri nya hampir sama
dengan apa yang ada pada pengertian sinematografi di atas yaitu:
- Memiliki suatu objek yang bisa di bilang sama dengan fotografi yaitu menangkap sebuah gambar
- pantulan cahaya yang mengenai suatu benda.menangkap rangkaian suatu gambar.
- Penyampaian idenya memanfaatkan rangkaian sebuah gambar(montase atau montage
Teknik Dasar Belajar Sinematografi
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Semua orang bisa mempelajari beberapa
teknik dasar sinematografi, termasuk kamu. Langkah pertama sebelum
mengenal beberapa teknik pengambilan gambar atau sinematografi adalah
menentukan pengambilan gambar (shot/capture size). Kualitas shot
tak cuma membantu kamu dalam menjalankan alur cerita, namun juga
memanjakan penonton kamu nantinya. Pengambilan gambar sangat memengaruhi
teknik apa yang harus kamu lakukan.
Komposisi, posisi dan sudut kamera
merupakan tiga hal yang berperan dalam pengambilan gambar. Kamu boleh
saja mengindahkan aturan rule of third, namun untuk memunculkan
ide dalam sebuah gambar atau rangkaian gambar, beberapa teknik ini
perlu kamu pelajari. Perhatikan baik-baik, ya.
- Objektif camera angle
- Subjektif camera angle
Jika seorang aktor melihat langsung ke arah lensa/penonton maka penonton di sini juga berpartisipasi dalam sebuah shot tersebut, maka bisa juga disebut angle subjektif.
- Point of view
Sinematografi dengan steady camera
-
Extreme Long Shot
Teknik Extreme Long Shot biasanya
dilakukan ketika kamu ingin memperkenalkan sebuah gambar awal yang
menunjukkan seluruh lokasi sebuah adegan atau isi ceritanya. Teknik ini
membuat gambar yang diambil terlihat jauh dan kecil. Dimensi yang ingin
ditangkap otomatis bersifat lebar.
Teknik ini memperlihatkan bahwa kamu ingin menunjukkan set lokasi di mana adegan atau scene tersebut terjadi (pengenalan lokasi). Biasanya rule of third diindahkan, namun tidak lama-lama karena langsung disambung dengan shot lain yang memperhitungkan aturan rule of third.
-
Very Long Shot
Kamu bisa langsung menggunakan teknik
Very Long Shot dari Extreme Long Shot. Satu hal yang perlu diperhatikan,
harus ada setidaknya satu objek utama yang mau kamu tonjolkan. Set
lokasi boleh sama karena di sini kamu berusaha menunjukkan siapa atau
apa yang mau kamu tekankan atau sampaikan.
-
Long Shot
Teknik long shot cinematography adalah untuk mengantarkan mata penonton kepada keleluasaan suatu objek (who or what). Dalam istilah lain dikenal dengan nama landscape format size. Biasanya digunakan untuk opening shot dengan diwakilkan oleh gambar atau objek seutuhnya dengan mengedepankan aturan rule of third.
-
Medium Close Up
Hampir sama dengan medium shot, medium close up
juga bisa kamu gunakan sebagai alternatif lain saat kamu sedang
menggarap video wawancara. Dikenal dengan istilah potret setengah badan,
keunggulan yang bisa kamu dapatkan ketika memadukan antara medium shot dengan medium close up adalah gambar yang dinamis dan mendetail sehingga penonton tidak jenuh.
Sudut pandang atau camera angle
juga memengaruhi dua teknik ini. Ada baiknya sudut pengambilan
gambarnya berbeda. Misalkan medium close up kamu ambil dari kanan, lalu
medium shot kamu ambil dari sebelah kiri.
-
Close Up
Kalau medium shot merupakan teknik terbaik, maka close up adalah teknik yang paling populer digunakan. Komposisi ini memiliki karakter fokus pada wajah orang. Teknik close up juga cocok digunakan baik untuk wawancara maupun adegan tertentu karena memperlihatkan dengan jelas reaksi atau ekspresi orang.
Teknik saat menggunakan kamera bergerak
-
Panning Shot
Perlu diingat bahwa kamera kamu harus stabil ketika menggunakan beberapa teknik. Panning shot cinematography
adalah teknik yang menggunakan kondisi kamera bergerak. Usahakan agar
tidak terlalu banyak guncangan agar tidak mengurangi kualitas video.
Salah satu tekniknya adalah panning shot,
yakni teknik pengambilan gambar di mana kamera digerakkan secara
horizontal. Teknik ini sebetulnya sangat sederhana dan kerap kali
digunakan untuk memangkas pengambilan gambar, terutama kalau kamu hanya
menggunakan satu kamera saja.
-
Crane Shot
Crane shot bertujuan untuk
mengambil gambar secara vertikal (atas ke bawah atau bawah ke atas).
Teknik ini sangat berguna untuk menghasilkan efek transisi cinematography yang mantap. Teknik crane shot mengharuskan kamu untuk memiliki peralatan yang memadai seperti crane, harganya yang cukup mahal dan operator yang andal terkadang menjadi kendala.
-
Track-in Shot
Berbeda dengan crane shot, teknik track-in shot bisa dilakukan tanpa alat bantu yang mahal. Akan tetapi, kamu harus memiliki stabilizer agar gambar yang kamu ambil tidak goyang. Seperti zoom-in, teknik ini bertujuan untuk pengambilan gambar dari jauh menjadi dekat.
Semua orang bisa mempelajari sinematografi, yang terpenting adalah niat dan kemauan tinggi untuk terus belajar. Lakukan penelitian dan lihatlah berbagai karya sinematografi agar kamu dapat mengeksplor berbagai ide menarik.
Pergerakan kamera
Pergerakan kamera atau lebih dikenal sebagai camera movement adalah sebuah usaha menggerakan kamera atau subjek untuk lebih mengenalkan ruang atau memberi kesan tiga dimensi sebuah ruangan, di mana penonton seakan bergerak masuk/keluar atau bergerak ke kanan/ke kiri mengikuti atau meninggalkan subjek.Pada dasarnya Camera Movement terbagi dalam beberapa bagian besar yaitu:
- Subjek bergerak ke arah kamera/meninggalkan kamera
- Kamera bergerak ke arah subjek/meninggalkan subjek
- Kamera dan Subjek bergerak/mengikuti subjek
- Zooming atau pergerakan optis. Disebut pergerakan optis karena optik yg bergerak di dalam lensa.
- Kapan kamera/subjek harus bergerak
- Mengapa kamera/subjek harus bergerak
Cutting (Editing)
Editing adalah jiwa dari sebuah film. Editing adalah suatu proses memilih, mengatur dan menyusun shot-shot menjadi satu scene, menyusun dan mengatur scene-scene menjadi sequence yang akhirnya merupakan rangkaian shot yang bertutur tentang suatu cerita yang utuh.
Editor adalah seseorang yang mempunyai peran membantu atau bekerja sama dengan sutradara, mempunyai kewajiban merangkai gambar dengan baik dan teliti sehingga dapat bercerita kepada penonton
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang editor ketika melakukan tugas editing:
·
Memilih
shot
·
Mempertimbangkan
keterpaduan dan kesinambungan
·
Memilih
jenis transisi yang digunakan
·
Membentuk
irama/tempo
a. Editing
kesinambungan
Penuturan
cerita disampaikan dengan menyusun gambar secara berurutan dan
berkesinambungan.
b. Editing
kompilasi
Penuturan
cerita disampaikan dengan narasi dan gambar-gambar yang ditampilkan sebagai
ilustrasi dalam penuturan tersebut sehingga penonton menjadi terbantu oleh
gambar-gambar dalam memahami uraian naratifnya.
c. Gabungan
editing kesinambungan dan kompilasi
Film-film cerita dapat menggunakan
kedua jenis editing tersebut meskipun biasanya lebih sering dengan editing
kesinambungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar